Senin, 13 Oktober 2014

contoh kasus
Banyak Perusahaan Pembiayaan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menduga banyak perusahaan pembiayaan khususnya dalam pemberian kredit kendaraan bermotor melakukan pelanggaran. Hal itu diutarakan oleh Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad di Jakarta, seusai memperingati 36 tahun diaktifkan kembali pasar modal Indonesia, Kamis (15/8).
Pelanggaran yang dimaksud, lanjut Muliaman, terkait pada peraturan Loan To Value (LTV) yang dilakukan sejumlah lembaga keuangan khususnya mengenai rasio pinjaman terhadap nilai aset dalam pemberian kredit. “Kami tengarai hal itu dan akan kami teliti seberapa banyak yang melakukan itu,” katanya.
Menurutnya, pelanggaran yang biasanya sering dilakukan perusahaan pembiayaan berupa pemberian uang pengganti atas uang muka yang telah disetorkan sebelumnya oleh debitur. OJK berjanji akan mengintensifkan pemantauan terhadap praktik dugaan curang tersebut.
Atas dasar itu pula, OJK akan menerjunkan tim pemeriksa ke lapangan. Tim ini nantinya yang akan memantau langsung tingkat pelanggaran terhadap Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 43/PMK.010/2012 tentang Uang Muka Pembiayaan Konsumen Untuk Kendaraan Bermotor Pada perusahaan Pembiayaan.
"Kami akan menurunkan pemeriksa-pemeriksa kami. Dan kami juga akan bekerjasama dengan BI serta lembaga lainnya," ujar Muliaman.
Seperti diketahui, BI juga mengatur besaran LTV untuk Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) dan Down Payment (DP) untuk Kredit Kendaraan Bermotor (KKB). Ketentuan ini tertuang dalam Surat Edaran Bank Indonesia No.14/10/DPNP tanggal 15 Maret 2012 tentang Penerapan Manajemen Risiko pada Bank yang Melakukan Pemberian KPR dan KKB. OJK berharap kebijakan LTV ini dapat berjalan dengan baik.
Sumber disini : on

Kamis, 09 Oktober 2014

PSIKOLOGI MENEJEMEN
Tugas pertemuan 1
Pengertian kepemimpinan 

Menurut asalnya katanya, psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno: "ψυχή" (Psychē yang berarti jiwa) dan "-λογία" (-logia yang artinya ilmu) sehingga secara etimologis, psikologi dapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari tentang jiwa.[1] Psikologi tidak mempelajari jiwa atau mental secara langsung karena sifatnya yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa atau mental tersebut, yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya. Sehingga Psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan proses mental.
Psikologi dalam istilah lama di sebut ilmu jiwa itu berasal dari kata Bahasa Inggris psychology. Kata psychology merupakan dua akar kata yang bersumber dari bahasa Greek (Yunani), yaitu: (1) psyche yang berarti jiwa; (2) logos yang berarti ilmu. Jadi secara harfiah Psikologi adalah ilmu jiwa atau bisa di sebut ilmu yang mempelajari kejiwaan.
Kata manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.

    Psikologi manajemen adalah ilmu tentang bagaimana mengatur / me-manage sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan. Sebagai ilustrasi, dulu dalam manajemen, orang berproduksi hanya mengandalkan sumber daya alam. Misalnya, orang berburu, memancing atau memetik hasil hutan saja untuk memenuhi keperluannya. Tetapi lama-kelamaan mulai terasa bahwa dengan menambahkan sumber daya manusia (terutama akalnya), maka orang akan bisa lebih efektif dan efisien dalam berproduksi. Maka mulailah dikenal pertanian, peternakan dan upaya budi daya sumber-sumber alam lainnya.
Fungsi-fungsi manajemen sebagaimana diterangkan oleh Nickels. McHugh and McHugh (1997), terdiri dari empat fungsi, yaitu:
·           Perencanaan atau Planning, yaitu proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi.
·           Pengorganisasian atau Organizing, yaitu proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan bisa memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi bisa bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi.
·           Pengimplementasian atau Directing, yaitu proses implementasi program agar bisa dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktivitas yang tinggi.
·           Pengendalian dan Pengawasan atau Controlling, yaitu proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan, dan diimplementasikan bisa berjalan sesuai dengan target yang diharapkan.

KEPEMIMPINAN

Kepemimpinan mempunyai arti yang berbeda-beda tergantung pada sudut pandang atau perspektif-perspektif dari para peneliti yang bersangkutan, misalnya dari perspektif individual dan aspek dari fenomena yang paling menarik perhatian mereka. Stogdill (1974: 259) menyimpulkan bahwa terdapat hampir sama banyaknya definisi tentang kepemimpinan dengan jumlah orang yang telah mencoba mendefinisikannya. Lebih lanjut, Stogdill (1974: 7-17) menyatakan bahwa kepemimpinan sebagai konsep manajemen dapat dirumuskan dalam berbagai macam definisi, tergantung dari mana titik tolak pemikirannya. Misalnya, dengan mengutip pendapat beberapa ahli, Paul Hersey dan Kenneth H Blanchard (1977: 83-84) 
Komponen-komponen Kepemimpinan dalam Organisasi
   Seperti disebutkan diatas, pemimpin adalah orang yang mampu menggerakkan pengikut. Artinya, pemimpin tidak berdiri dan bekerja sendiri, tetapi membutuhkan hal-hal lain yang masuk dalam komponen kepemimpinan:
1.      Pemimpin, yaitu orang yang mampu menggerakkan pengikut untuk mencapai tujuan organisasi. Pemimpin harus mempunyai visi, spirit, karakter, integritas, dan kapabilitas yang tinggi.
2.      Kemampuan menggerakkan. Yaitu bagaimana pemimpin menggerakkan pengikutnya untuk mencapai tujuan organisasi
3.      Pengikut. yaitu orang-orang yang berada dibawah otoritas atau jabatan seorang pemimpin.
4.      Tujuan yang baik, yaitu apa yang ingin dicapai oleh organisasi tersebut.
5.      Organisasi, yaitu wadah atau tempat kepemimpinan berada.
PERENCANAAN DALAM MANAJEM
Menurut Erly Suandi, perencanaan adalah proses penentuan tujuan organisasi dan kemudian menyajikan dengan jelas strategi-strategi untuk mencapai tujuan organisasi. Perencanaan sangat penting dilakukan dalam sebuah organisasi, karena  perencanaan merupakan tahap awal dalam melakukan aktivitas organisasi. Berdasarkan tujuan organisasi, 
Perencanaan diperlukan dan terjadi dalam berbagai bentuk organisasi, sebab perencanaan inimerupakan proses dasar manajemen di dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan. Perencanaan diperlukan dalam setiap jenis kegiatan baik itu kegiatan organisasi, perusahaan maupun kegiatan dimasyarakat, dan perencanaan ada dalam setiap fungsi-fungsi manajemen, karena fungsi-fungsi tersebut hanya dapat melaksanakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dalam perencanaan.

Daftar revensi:
http://abadananjar.blogspot.com/2012/04/psikologi-manajemen.html
http://www.ut.ac.id/html/suplemen/adpu4334/w2_1_1_1.htm
http://erlita-dani.blogspot.com/2013/11/tugas-psikologi-konsumen-ke-3.html
http://beendazed.blogspot.com/2014/10/psikologi-manajemen_3.html